Investasi memiliki berbagai tipe risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum mereka menentukan di mana mereka ingin mengalokasikan dana mereka. Berikut adalah enam tipe risiko investasi yang umum:
Risiko Pasar (Market Risk): Ini adalah risiko yang timbul karena fluktuasi pasar. Perubahan dalam harga saham, obligasi, komoditas, atau properti bisa mempengaruhi nilai investasi Anda. Ini adalah risiko umum yang tidak dapat dihindari sepenuhnya.
Risiko Saham (Stock Risk): Ini terkait dengan perubahan nilai saham individu dalam portofolio Anda. Perusahaan bisa mengalami kesulitan, dan sahamnya dapat turun nilai atau bahkan menjadi tidak bernilai. Diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko saham.
Risiko Kredit (Credit Risk): Ini terkait dengan risiko bahwa pihak yang berutang kepada Anda (misalnya, penerbit obligasi atau peminjam hipotek) mungkin tidak dapat membayar kembali pinjaman mereka atau pembayaran bunga. Ini seringkali relevan dalam investasi obligasi.
Risiko Likuiditas (Liquidity Risk): Ini adalah risiko bahwa Anda mungkin tidak dapat menjual aset Anda dengan mudah tanpa mengalami penurunan harga yang signifikan. Aset yang kurang likuid, seperti properti, dapat lebih rentan terhadap risiko ini.
Risiko Inflasi (Inflation Risk): Inflasi adalah peningkatan harga umum barang dan jasa seiring waktu. Ini dapat mengurangi daya beli Anda, sehingga mengurangi nilai riil investasi Anda jika tingkat pengembalian investasi Anda tidak melampaui tingkat inflasi.
Risiko Mata Uang (Currency Risk): Jika Anda berinvestasi di pasar asing atau memiliki aset dalam mata uang asing, Anda mungkin menghadapi risiko mata uang. Fluktuasi nilai tukar mata uang dapat mempengaruhi nilai investasi Anda ketika Anda menukarkan mata uang asing ke mata uang lokal.