Rasio likuiditas adalah matriks yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang dan kewajiban jangka pendeknya. Jika sebuah perusahaan memiliki kemampuan membayar kewajiban, perusahaan tersebut disebut likuid. Sebaliknya, perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajibannya disebut ilikuid.
Tujuan rasio likuiditas adalah untuk mengukur mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban yang segera jatuh tempo atau pada saat ditagih. Semakin tinggi nilai rasio likuiditas, semakin baik kemampuan sebuah perusahaan membayar utang jangka pendeknya alias utang tersebut lancar.
Manfaat Analisis Rasio Likuiditas Perusahaan Bagi pengusaha yang memahami dan bisa melakukan analisis rasio likuiditas, berikut beberapa manfaatnya^.^
Pengusaha dapat mengantisipasi dana yang diperlukan saat muncul kebutuhan yang mendesak.
Pengusaha dapat mempermudah para nasabah yang ingin melakukan penarikan dana.
Rasio likuiditas menjadi poin penentu bagi sebuah perusahaan untuk mendapatkan persetujuan investasi atau bisnis lain yang menjanjikan.
Dengan memahami rasio likuiditas ini, perusahaan diharapkan dapat membuat analisis terhadap utang dan aset yang dimilikinya untuk memperkuat cost saving dari sebuah perusahaan.
Pentingnya Rasio Likuiditas Bagi Perusahaan, rasio likuiditas berguna untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas berperan vital untuk menentukan kelayakan kredit yang dilakukan pemberi pinjaman. Rasio likuiditas juga krusial bagi investor untuk mengetahui kondisi keuangan suatu bisnis sehingga layak mendapatkan investasi atau tidak. Sebagai contoh, perusahaan perlu memiliki kelonggaran dana untuk menyelesaikan tagihan-tagihan jangka pendek. Sebab, rendahnya liquidity ratio akan memunculkan red flag.
Berikut adalah tiga jenis rasio likuiditas yang paling umum digunakan dalam sebuah perusahaan
Current Ratio (Rasio Lancar)
Current ratio atau rasio lancar adalah rasio likuiditas paling sederhana yang dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan melunasi kewajiban lancarnya (dibayar dalam satu tahun) dengan total aset lancarnya, seperti kas, piutang, dan persediaan.
Aset lancar / kewajiban lancar = Rasio Lancar
Quick Ratio (Rasio Cepat)
Quick ratio atau rasio cepat adalah rasio yang digunakan untuk menentukan kemampuan perusahaan dapat melunasi kewajiban lancarnya dengan aset cepat atau aset yang paling likuid. Untuk diketahui, aset cepat adalah aset lancar yang dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu 90 hari.
Rumus Quick Ratio:
Rasio cepat = (Uang tunai + piutang + surat berharga) / kewajiban lancar
Cash Ratio (Rasio Kas)
Cash ratio atau rasio kas rasio dihitung dengan membandingkan cashflow dengan tagihan yang saat ini harus dibayar. Cash Flow adalah uang tunai yang dimiliki perusahaan atau setara kas, yaitu surat berharga, tagihan treasury, dan lainnya.
Rumus Cash Ratio:
Rasio kas = (Uang tunai + surat berharga) / kewajiban lancar