Milenial dan generasi alfa kini sudah mulai memasuki periode bias ketidakpastian,siapa yang bisa prediksi bahwa beberapa tahun belakangan kemarin kita diperhadapkan dengan masa pandemi covid-19, secara tidak sadar membuka fokus lensa mata kita untuk bisa terbuka terhadap zaman. Kita tidak menutup diri terkait perubahan yang ada. Kita tidak bisa menutup mata dan menutup telinga terkait perubahan yang begitu cepat, proses perubahan yang begitu cepat ini tentunya kita maknai dengan solutif,fakta kongkritnya di lapangan adalah situasi kerja pun sampai detik ini masih beradaptasi dengan kerja dari rumah singkatnya milenial dan generasi z menyebutnya dengan WFA ( Work From Anywhere),lantas ini menjadi tantangan bagi milenial maupun generasi z yang sudah melek terhadap tranformasi teknologi, pemanfaatan teknologi sangat dibutuhkan sekali untuk bisa efisien terhadap waktu namun budaya profesionalisme tetap terjaga.
Merangkum dari penelitian,artikel,diskusi dan beberapa sumber lainnya yang mengutakan data bahwa sebagian besar tipe kepribadian milenial,generasi z punya mental starwberry yang sederhanannya mempunyai mental lemah,ciut,rapuh akibat ketahanan yang kurang kuat terhadap kerja dengan banyakknya tugas beban kerja belum lagi healing atau diartikan disini untuk mereset kembali jiwa kita dengan jalan,mengunjungi tempat ikonik dan beberapa hal lainnya ,sehingga milenial dan generasi Z bekerja lebih dari satu tempat sehingga menghabiskan energi dan anacamannya adalah mereka rentan terhadap bunuh diri
Bagaimana kita menyikapinya? Tentunya kita tidak boleh berpikir pikir pendek ya walaupun banyak kerjaan dan kerja yang fleksibel kita wajib dan harus tau identifikasi diri kita untuk sampai batas mana, hal ini bisa menjadi pemetaan awal biar kita lebih tenang dan sat set dalam bekerja,kita wajib punya teman dekat gak boleh introvert karena dengan punya teman kita dapat bercerita dengan lega sebagai wujud kebebasan berekpresi agar gak pendem sendiri juga kita punya kebiasaan baik untuk bisa tumbuh dan berkembang bersama orang positif dengan bergabung dengan komunitas olahraga,musik,olahraga,komunitas beradampak positif bagi pengembangan diri kita dan yaaa at least kita mendekatkan diri dengan Tuhan karena kita tahu bahwa pusat kontrol hati kita terletak sama Tuhan Yang Maha Esa