Perusahaan akan besar jika sistem terbangun dengan kuat dan melibatkan partispasi seacara aktif maupun inklusif. Budaya kerja yang katanya harus agile ( lincah) dan work life balanced ( kehidupan-kerja yang seimbang) sejalan dengan design thinking. Hubungannya adalah Design Thinking menghadirkan solusi atau ide yaang dapat memebrikan arah mimpi tujuan visi misi pekerjaan, tidak hanya itu berjalnnya perusahaan tentunya bagaimana ada kenyamanan dalam kerja, perusahaan dikatakan baik apabila sistemnya juga baik mulai dari sistem fisik tyang terdiri atas fasilitas sarana dan prasarana dan sistem manusia yang terbangun atau dari segi developmentnya, Design Thinking ini menjadi jembatan untuk mewadahi aspirasi karyawan terhadap ide- ide kemajuan perusahaan. Contoh Implementasi Design Thinking adalah Aplikasi Psikolog Karyawan,Pembayaran Koperasi Kantor Melalui Id-Card Kantor,Tentunya masih banyak lagi.
Design thinking adalah pendekatan berpikir yang berpusat pada manusia untuk inovasi dan pemecahan masalah. Pendekatan ini menggabungkan kebutuhan pengguna, kemungkinan teknologi, dan persyaratan keberhasilan bisnis. Proses ini terdiri dari lima tahap yaitu :
Empati: Memahami kebutuhan, pengalaman, dan motivasi orang yang menjadi target desain. Tahap ini sering melibatkan observasi dan wawancara pengguna untuk mendapatkan wawasan mendalam.
Definisi: Mengartikulasikan secara jelas masalah yang ingin diselesaikan berdasarkan wawasan dari tahap empati. Tahap ini melibatkan sintesis informasi untuk mengidentifikasi masalah inti.
Ideasi: Menghasilkan berbagai solusi yang mungkin. Pada tahap ini, ide liar didorong, penilaian ditunda, dan ide-ide orang lain dibangun untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide.
Prototipe: Membuat representasi nyata dari berbagai ide yang ada. Prototipe bisa berupa sketsa sederhana hingga model fungsional penuh, memungkinkan eksplorasi bagaimana ide tersebut akan terlihat dan berfungsi dalam kehidupan nyata.
Pengujian: Kembali ke pengguna untuk mengumpulkan umpan balik mengenai prototipe. Tahap ini mungkin melibatkan beberapa iterasi, di mana prototipe dan solusi disempurnakan berdasarkan umpan balik pengguna.
Design thinking bersifat iteratif dan fleksibel, sering melibatkan pergerakan bolak-balik antar tahap seiring dengan diperolehnya wawasan baru dan berkembangnya ide. Pendekatan ini mendorong kolaborasi lintas disiplin dan fokus pada penciptaan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga praktis dan berpusat pada pengguna.