Penyusutan aset adalah proses akuntansi yang digunakan untuk mencatat pengurangan nilai aset tetap seiring waktu akibat penggunaan, keausan, atau penurunan nilai lainnya. Aset tetap, seperti mesin, kendaraan, atau bangunan, umumnya memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilai yang berkurang seiring waktu.
Ada beberapa metode penyusutan yang umum digunakan:
Metode Garis Lurus (Straight-Line Method): Penyusutan dicatat secara merata sepanjang masa manfaat aset. Rumusnya adalah:
Penyusutan Tahunan = Harga Perolehan - Nilai Residu/ Masa Manfaat
Di sini, harga perolehan adalah harga beli aset, nilai residu adalah nilai sisa yang diperkirakan setelah aset tidak digunakan lagi, dan masa manfaat adalah periode waktu di mana aset diharapkan dapat digunakan.
Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method): Penyusutan dicatat lebih besar pada tahun-tahun awal dan menurun seiring waktu. Metode ini lebih mencerminkan penurunan nilai yang lebih cepat di awal penggunaan. Misalnya, metode saldo menurun ganda (Double Declining Balance) menggunakan rumus:
Penyusutan Tahunan = 2 x (1/Masa Manfaat ) x Nilai Buku Awal
- Metode Jumlah Angka Tahun (Sum-of-the-Years'-Digits Method): Metode ini menghitung penyusutan dengan membagi tahun-tahun masa manfaat dengan jumlah total tahun masa manfaat. Penyusutan awal tahun lebih besar daripada tahun-tahun berikutnya.
Metode Unit Produksi (Units of Production Method): Penyusutan dihitung berdasarkan penggunaan atau produksi aktual dari aset. Rumusnya adalah:
Penyusutan Per Unit = Harga Perolehan - Nilai Residu/ Total Unit yang di Perkirakan
Penyusutan aset penting untuk akuntansi karena mempengaruhi laporan laba rugi dan neraca perusahaan. Melalui proses ini, perusahaan dapat mencatat pengurangan nilai aset dengan cara yang sesuai dengan penggunaan dan manfaat ekonomisnya.