Pedoman Penulisan Kode dalam Flutter

gusti · 2024-08-16T06:35:34+00:00

Konvensi Penamaan Kelas, Enum, Typedef, Mixin, dan Ekstensi: Harus menggunakan UpperCamelCase. Contoh Baik: class ClassName {} Contoh Buruk: class class...

gusti

Konvensi Penamaan

Kelas, Enum, Typedef, Mixin, dan Ekstensi: Harus menggunakan UpperCamelCase.
Contoh Baik: class ClassName {}
Contoh Buruk: class classname {}
Nama Library, Paket, Direktori, dan File Sumber: Harus menggunakan snake_case (huruf kecil dengan garis bawah).
Contoh Baik: my_package/lib/bottom_nav.dart
Contoh Buruk: mypackage/lib/bottom-nav.dart
Nama Import Prefix: Harus menggunakan snake_case.
Contoh Baik: import 'package:dio/dio.dart' as dio;
Contoh Buruk: import 'package:dio/dio.dart' as Dio;
Variabel, Konstanta, Parameter, dan Nama Parameter: Harus menggunakan lowerCamelCase.
Contoh Baik: int phoneNumber;
Contoh Buruk: int phone_number;

Penamaan yang Bermakna

Gunakan nama variabel dan fungsi yang menjelaskan tujuan dan penggunaannya.
Contoh Baik: Color backgroundColor;
Contoh Buruk: Color bg;

Menggunakan Operator Nullable

Gunakan operator ?? dan ?. untuk penanganan nilai null daripada pengecekan null secara eksplisit.
Contoh Baik: name = name ?? "unknown";
Contoh Buruk: name = name == null ? "unknown" : name;

Memilih Operator `is` Daripada `as`

Gunakan operator is untuk pengecekan tipe yang lebih aman.
Contoh Baik: if(person is Person){ person.name = "Ashish"; }
Contoh Buruk: (person as Person).name = "Ashish";

Menghindari Lambda yang Tidak Perlu

Hindari pembuatan lambda yang tidak perlu ketika tear-off fungsi dapat digunakan.
Contoh Baik: oddNumber.forEach(print);
Contoh Buruk: oddNumber.forEach((number) { print(number); });

Struktur Folder yang Tepat

Pisahkan kode ke dalam struktur folder yang terorganisir seperti providers, models, screens/pages, services, constants, dan utils.