Di zaman sekarang, kemampuan kreatif jadi salah satu skill yang paling dicari di berbagai industri. Saat perubahan terjadi dengan cepat, pelatihan dalam hal kreativitas bisa jadi kunci untuk menjaga agar perusahaan tetap kompetitif.
Dengan mengembangkan kemampuan seperti berpikir divergen (proses berpikir untuk menghasilkan ide kreatif dengan eksplorasi banyak kemungkinan solusi) dan kolaborasi, pelatihan kreativitas bisa memunculkan ide-ide baru yang revolusioner.
KENAPA PELATIHAN KREATIVITAS PENTING?
Otomatisasi sudah mengambil alih tugas-tugas yang membosankan dan berulang-ulang, jadi karyawan sekarang dihadapkan sama masalah-masalah yang lebih kompleks.
Nah, pelatihan dalam hal kreativitas bisa bantu mereka mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan buat menyelesaikan masalah-masalah ini.
Selain itu, menurut World Economic Forum, kreativitas adalah salah satu skill yang paling dibutuhkan belakangan ini. Jadi, manfaat dari pelatihan kreativitas gak boleh dianggap remeh.
Pelatihan dalam hal kreativitas menjadi kunci untuk meningkatkan kinerja individu dan tim. Melalui pelatihan ini, karyawan didorong untuk berpikir inovatif dan mencari solusi baru dalam menyelesaikan masalah.
Dengan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, karyawan dapat menemukan cara yang lebih efektif untuk menyelesaikan tugas, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan terobosan baru.
Pelatihan kreativitas juga mendorong kolaborasi antar karyawan. Ketika karyawan memiliki kemampuan kreatif yang terasah, mereka dapat bekerja sama dengan lebih baik untuk menemukan solusi yang lebih komprehensif dan inovatif.
Kemampuan ini pun bermanfaat dalam mengatasi masalah kompleks yang tidak memiliki solusi yang jelas. Kreativitas memungkinkan karyawan untuk berpikir out of the box dan menemukan pendekatan baru yang mungkin belum terbayangkan sebelumnya.
Manfaat lain dari pelatihan kreativitas adalah meningkatkan keterlibatan karyawan. Ketika karyawan merasa diberdayakan untuk berpikir kreatif dan memberikan ide-ide mereka, mereka akan merasa lebih termotivasi dan terlibat dalam pekerjaan mereka.
Banyak perusahaan sekarang menganggap kreativitas sebagai kompetensi inti untuk karyawan di semua fungsi. Tapi, gimana sih pelatihan kreativitas itu sebenarnya?
JEFF DEGRAFF UNGKAP 5 METODE KREATIVITASNYA
Jeff DeGraff, seorang ahli inovasi dan penulis The Creative Mindset, menjelaskan bahwa ada lima jenis kreativitas yang berakar pada psikologi kognitif. Organisasi dapat menggunakan strategi ini untuk meningkatkan potensi kreatif mereka. Berikut adalah beberapa metode jenis kreativitas menurut Jeff Degraff.
Kreativitas Mimetik, mencari inspirasi dari industri lain. Amati bagaimana industri lain menyelesaikan masalah atau menciptakan produk inovatif, dan temukan cara untuk menerapkan atau meniru ide tersebut di industri. Contohnya, industri fashion dapat meniru strategi pemasaran dari industri kuliner untuk menarik pelanggan.
Kreativitas Biososiatif, menggabungkan konsep-konsep dari berbagai bidang untuk menghasilkan ide hibrida. Hubungkan hal-hal yang biasanya tidak berhubungan dan temukan cara baru untuk menggabungkannya. Contohnya, menggabungkan teknologi drone dengan keahlian fotografi untuk menciptakan layanan pengambilan gambar udara yang unik.
Kreativitas Analogis, menggunakan analogi untuk memecahkan masalah dan mengganggu pola pikir yang terbiasa. Bayangkan situasi yang serupa di bidang lain dan pelajari bagaimana masalah itu diatasi. Contohnya, membandingkan strategi negosiasi bisnis dengan strategi diplomasi antar negara untuk menemukan solusi yang lebih efektif.
Kreativitas Naratif, bercerita untuk membangun ide dan solusi. Gunakan proses iteratif seperti storyboarding untuk mengembangkan narasi yang menarik dan inspiratif. Contohnya, membuat cerita fiksi tentang masa depan industri kalian dan temukan ide-ide baru dari ceritanya.
Kreativitas Intuitif, membebaskan pikiran dari gangguan dan biarkan berkelana bebas. Luangkan waktu untuk meditasi atau mindfulness untuk mendapatkan ide-ide baru yang muncul secara spontan. Teknik ini dapat membantu kalian melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda.
GUNAKAN IMPROVISASI “YES, AND”
Bob Kulhan, seorang aktor, penulis, dan komedian mengatakan bahwa improvisasi memungkinkan kreativitas berkembang karena memaksa orang untuk berpikir cepat dan beradaptasi dengan ide-ide baru.
Menurut Kulhan, mereka yang mencoba menjadi lebih kreatif harus mengatakan "Yes" untuk menerima ide apa pun yang dihadapkan kepada mereka, dan "and..." yang memungkinkan mereka untuk membangun ide orang lain.
Salah satu cara untuk memasukkan konsep ini ke dalam program pelatihan kreativitas adalah dengan mengadakan sesi brainstorming di mana kata "No/Tidak" tidak diizinkan.
MEMIMPIN KOLABORASI KREATIF
Diane Paulus, seorang sutradara pemenang Tony Award, ahli dalam mengeluarkan kreativitas dari aktor-aktornya. Dia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang cukup tidak stabil dan "bermain" untuk menghasilkan hal-hal yang tidak terduga.
Tiga tindakan seorang pemimpin untuk menciptakan kolaborasi kreatif diantaranya adalah ciptakan suasana yang baik, seorang pemimpin harus benar-benar peduli untuk mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, sambil mendukung gambaran besar atau tujuan. Ketika motivasi rendah, seorang pemimpin harus memperkuat “mengapa” tim.
Selanjutnya, membuka diskusi, seorang pemimpin perlu secara sengaja meminta analisis kritis dari timnya seperti apa yang mereka sukai atau tidak sukai tentang proyek yang sedang berjalan. Hal ini memastikan bahwa anggota tim sepenuhnya hadir dan berkontribusi dalam proyek.
Terakhir adalah menciptakan kondisi untuk transformasi tim, dalam langkah terakhir ini, seorang pemimpin harus membantu anggota tim dalam membangun toleransi terhadap ketidakstabilan dengan mengajukan pertanyaan seperti :
"Apa yang bisa kita lakukan secara berbeda?" Pertanyaan ini mendorong anggota tim untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mencari solusi inovatif.
"Apa yang mungkin, namun tidak terduga?" Pertanyaan ini memicu pemikiran kreatif dan mendorong mereka untuk mempertimbangkan skenario yang belum terpikirkan sebelumnya.
Dengan belajar nuansa dari ketiga tindakan ini, pemimpin dapat mendorong kolaborasi yang kreatif bersama timnya.
JINAKKAN "SATPAM" PIKIRAN
Otak kita memiliki mekanisme pertahanan bagaikan "satpam", menurut fisikawan teori Leonard Mlodinow. "Satpam" ini menyaring ide-ide yang masuk ke dalam pikiran kita, hanya meloloskan ide-ide yang dianggap "aman" dan biasa saja, sementara ide-ide yang dianggap aneh atau tidak biasa justru dibuang ke alam bawah sadar.
Meskipun mekanisme ini terkadang bermanfaat, "satpam" ini juga bisa menjadi penghalang untuk mendapatkan ide-ide baru yang justru dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks.
Mlodinow memberikan beberapa tips untuk "menjinakkan" "satpam" pikiran ini dan meningkatkan kreativitas.
Pertama, bebaskan pikiran, luangkan waktu untuk berimajinasi dan mengeksplorasi ide-ide baru tanpa batasan. Biarkan pikiran kalian mengalir bebas dan jangan terikat pada logika atau aturan.
Selanjutnya, berpikiran terbuka, hindari pola pikir yang kaku dan selalu mengikuti aturan. Terbukalah untuk menerima ide-ide baru dari berbagai sumber, bahkan yang mungkin tampak tidak masuk akal pada awalnya.
Terakhir adalah jangan takut gagal, anggap kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Jangan takut untuk terlihat bodoh selama kalian bersedia belajar dari kesalahan.
Dengan melatih cara berpikir terbuka dan kreatif di tempat kerja, kalian tidak hanya dapat menghasilkan ide-ide revolusioner, tetapi juga membuka peluang bisnis baru yang menarik!
BERPIKIR LAYAKNYA SHERLOCK HOLMES
Maria Konnikova, penulis buku laris Mastermind, menekankan pentingnya imajinasi dalam pemecahan masalah. Dia menganjurkan orang untuk meluangkan waktu untuk berimajinasi dan melihat gambaran yang lebih luas, seperti yang dilakukan Sherlock Holmes saat merenungkan kasusnya sembari menghisap rokok.
Istirahat dari pekerjaan dapat membantu memicu imajinasi. Saat kita tidak fokus pada masalah secara sadar, alam bawah sadar kita terus bekerja. Bahkan tidur siang dapat bermanfaat karena memungkinkan otak untuk membuat koneksi dan menghasilkan solusi yang tidak terduga.
Untuk mendorong kreativitas karyawan, perusahaan dapat mempertimbangkan jadwal kerja yang fleksibel. Hal ini memungkinkan karyawan untuk memiliki waktu istirahat yang cukup dan kembali dengan perspektif baru yang kreatif.
Bagi perusahaan yang ingin meningkatkan program pelatihan kreativitas mereka! Sebuah penelitian menunjukkan bahwa keterampilan kreatif dapat diasah oleh siapa saja, bukan hanya individu yang "terlahir kreatif".
Melatih tim yang sudah ada untuk menjadi lebih kreatif dapat menghasilkan keragaman pemikiran yang lebih kaya. Hal ini jauh lebih bermanfaat dibandingkan hanya merekrut individu yang dianggap "kreatif", yang berisiko terjebak dalam pola pikir kelompok.