Ketika berbicara tentang identitas merk dagang (brand identity) sebuah perusahaan, tidak terlepas dari identitas visualnya. Salah satu element visual terpenting dan paling mudah dikenali adalah Logo.
Pengertian umum dari logo adalah sebuah simbol yang terdiri dari kombinasi antara teks dan gambar. Logo memiliki fungsi utama sebagai alat bantu bagi pelanggan (costumer) untuk mengenali/mengidentifikasi merk sebuah perusahaan, dapat menjadi pembeda antar perusahaan. Hal ini menjadi penting mengingat begitu banyaknya perusahaan yang menawarkan produk/layanan yang serupa.
Topik kali ini akan membahas tentang runutan sejarah perkembangan logo dimulai dari sejak ditemukannya lukisan masyarakat primitive di dinding goa sampai pada era sekarang dimana elah makin berkembangnya duni kreatif dan teknologi.
SEJARAH PENGUNAAN LOGO
Jika merunut dari sejarah kapan logo/symbol mulai digunakan kita harus kembali menarik mundur ke masa lalu ketika symbol keluarga berupa hyerogliphs mulai digunakan. Versi yang sangat awal dari logo mulai dikembangkan sejak awal Abad Pertengahan (sekitar 1300). Rancangan awal dari Logo mulai diciptakan pada awal tahun 1900an. Perkembangannya sejalan dengan ditemukannya teknologi cetak masal.
Penemuan lukisan primitif di dinding gua pada kisaran tahun 70.000 dan 7.000 Setelah Masehi, disepakati sebagai dasar mulai ditemukannya seni grafis. Sekitar tahun 8.000 Sebelum Masehi bangsa Asyria, Kartago, Mesir, Persia dan Summeria menciptakan karya tembikar (pottery) sebagai alat untuk menyampaikan informasi terkait estetika, etika, budaya, sosial politik dan agama. Bahkan symbol dan juga ilustrasi pada masa itu digunakan juga sebagai media untuk menyampaikan ide-ide mereka, hal ini terbukti melalui penemuan hyerogliphs yang merupakan karya dari seniman-seniman pada masa itu. Melalui karya hyerogliphs berupa lukisan dan pahatan dalam wujud gambar dan penggunaan warna memiliki symbol dan makna tertentu. Bangsa Mesir telah menggunakan metode grids dalam karya hyerogliphs mereka sejak tahun 2125 dan 1991 Sebelum Masehi.
Bangsa Mesir kuno menggunakan sistem grid dalam desain mereka, seperti yang dilakukan banyak desainer logo saat ini. (Koleksi Houston Museum of Natural Science)
Penemuan metode ini menjadi sesuatu yang esensial bagi perkembangan desain logo selanjutnya, karena hal ini membuktikan bahwa seniman secara efektif memperhatikan dan memempertimbangkan pentingnya proporsi dan rasio sekaligus menjamin keseragaman desain ketika harus direproduksi. Awal Mula Penggunaan Lambang/ Symbol Sebagai LogoTernyata tidak hanya bangsa Mesir saja yang mengembangkan bahasa symbol dalam gambar, di masa yang sama akar dari karya kaligrafi sebagai bentuk dari symbol karakter telah dikembangkan oleh bangsa China.
Karya kaligrafi dari seniman Cai Xiang, abad ke 11(Koleksi National Palace Museum, Taipei, Taiwan)
Melalui karya kaligrafi, setiap kata diwakilkan oleh symbol, dan hal ini menjdi dasar dari ditemukannya bahasa. Sementara di Eropa pada Abad Pertengahan telah mulai dikembangan dua Bahasa visual yang berbeda, yang dikenal dengan lambang Heraldic (Heraldic Crestc) dan tand simbolis (Symbolic signage). Lambang Heraldic adalah system untuk menetapkan elemen desain dan juga status social beserta dengan maknanya.
Lambang Hiraldic Jerman abad 15.
Set warna dan bentuk tertentu dari lambang di atas merupakan perwakilan dari keluarga bangsawan di Jerman pada abd ke 15. Kumpulan citra (image) ini digabungkan untuk menciptakan lambang yang unik.
Pada masa itu yang mendapatkan hak untuk menuntut ilmu/pendidikan khususnya membaca dan menulis hanyalah kaum bangsawan saja sementara sebagian besar masyarakat di luar kaum bangsawan masih buta huruf. Pada abad pertengahan (900-1300) populasi penduduk di Eropa mulai meningkat, menyebabkan semakin banyak penduduk yang pindah ke wilayah perkotaan. Mayarakat mulai beralih dari metode agraris ke arah metode perdagangan. Hal ini berarti lebih banyak komodifikasi karena orang tidak dapat membuat semua yang mereka butuhkan. Perubahan ini diikuti dengan tumbuhnya sejumlah toko yang mulai membutuhkan identitas dagang. Toko-toko mulai menggantungkan tanda sebagai identitas dagang mereka. Pada tahun 1389, Raja Richard II dari Inggris mengesahkan undang-undang yang mewajibkan perusahaan yang membuat bir untuk menggantung tanda yang menunjukkan apa yang mereka lakukan (atau berisiko bir mereka disita). Hal ini menyebabkan setiap tempat menjual minuman (pub) khususnya bir mulai berusaha membedakan diri merka melalui lambang Heraldic tersebut.
Salah satu lambang dari sebuah Pub bernama “Green Dragon”.
PERKEMBANGAN LOGO PADA MEDIUM KERTAS DAN LAIN
Pada tahun 105 M, industri pembuatan kertas telah dimulai di Cina, hingga meluas ke Jepang sekitar tahun 610 M. Sebaliknya, baru sekitar tahun 1276 M kertas pertama kali dibuat di Italia setelah diimpor oleh pedagang Arab ke Eropa. Itu akhirnya dibuat di Inggris sekitar tahun 1495 M.
Perkembangan selanjutnya terjadi ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1440, hal ini menyebabkan produksi bahan cetak menjadi jauh lebih umum. Dimulailah era desain logo modern ketika penulis dan pencetak bahan berusaha mengklaim kepemilikan atas karya mereka.
BRANDING
Selama tahun 1800-an, produksi massal bahan cetak dimungkinkan oleh perubahan struktur mesin cetak dan desain barunya yang bertenaga uap. Muncul dan bekembangnya label, iklan, dan poster yang dicetak berwarna-warni merupakan imbas dari ditemukannya teknik Chromolithography pada tahun 1840 di Amerika Serikat.
Bebicara tentang teknologi cetak pada saat intu tidak terlepas dari kemunculan gerakan Revolusi Industri, yang melahirkan kelompok kelas menengah. Untuk pertama kalinya orang-orang yang tidak berada di tingkat masyarakat kelas atas memiliki pendapatan yang dapat dibelanjakan. Hal ini menyebabkan peningkatan pusat ritel dan perkotaan. Secara alami, ketika bisnis memantapkan diri dan tumbuh, branding berkembang. Era awal dsain logo modern ditandai dengan munculnya desain logo Coca-Cola, karya Frank Mason Robinson, 1885.Logo dan produk minuman ringan yang diwakilkannya menjadi sangat popular bagi para kelas pekerja saat itu. Hingga saat ini logo Coca-cola menjadi desain logo yang sangat terkenal.
Desain Logo Coca-Cola karya Frank Mason Robinson.
Antara tahun 1910-1913, logo komersial telah menjadi pemandangan umum di Amerika dan Eropa. Pada tahun 1914, logo tidak hanya merepresentasikan wilayah yang bersifat komersial saja, ketika Pierre de Coubertin merancang bendera Olimpiade.
Logo Olimpiade karya Pierre de Coubertin
Hal ini membuktikan bahwa bahwa logo bukan sekadar tanda komersial, tetapi memiliki makna budaya yang lebih dalam.
DIMULAINYA ERA DESAIN LOGO KREATIF DAN MODERN
Era ini dimulai ketika pada tahun 1956, Paul Rand, seorang art director sekaligus graphic designer yang juga banyak merancang karya desain untuk kebutuhan perusahaan besar khusunya di Amerika Serikat, logo IBM.
(EYE, BEE, M, Anjayyyyy) Logo IBM karya Paul Rand, 1956
Logo IBM karya Paul Rand menjadi penanda perubahan paradigma dalam proses perancangan logo. Sejumlah perusahaan mulai menyadari tentang kekuatan dampak dari logo dan mulai beralih dari paradigm bahwa logo hanya sekedar symbol pengenal (identitas0 perusahaan kea rah yang lebih konseptual sekaligus strategis demi kepentingan bisnis mereka.
LOGO PADA ERA DIGITAL
Pada tahun 1970an, mulai dikembangkan teknologi komputerisasi berupa Computer-Generated Imagery (CGI) dan Computer Aided Drawing (CAD). Pada tahun 1990an, PC (personal Computer) mulai popular, disertai pada tahun 2000an Adobe mulai mengembangkan perangkat lunak yang mendukung proses penciptaan karya-karya DEsain Grafis dalam bentuk digital, yaitu InDesign dan Photoshop.
Masyarakat mulai digiring ke arah era digitalisasi, masyarakat mulai semakin banyak mengkonsumsi media melalui layar televise mereka. Sebagai contoh program televise MTV muncul dengan logonya yang sangat ikonik. Logo ini tidak sekedar mewakili erusahaan/program yang ditawarkan namun lebih jauh lagi menjadi representasi jaman dan generasi muda pada masa itu.
Logonya MTV
Di era awal kemunculan internet, para desainer berusaha membantu masyarakat dalam beradaptasi dengan teknologi, dengan menciptakan sesuatu yang muncul dalam layar on (screen) seakan-akan nampak nyata (off screen).
Merk/Brand semakin dituntut kemampuannya udntuk meangkul dan beradaptasi melalui logo mereka. Artinya logo sebuah perusahaan bias saja berumur pendek, merek harus mulai memperbaharui logo mereka sesuai dengan perkembangan perusahaan yang diwakilinya dan mengikuti trend style yang sedang berlaku.
Google memperbarui logonya secara teratur menjadi lebih modern, namun secara keseluruhan tidak meninggalkan identitas utamanya.