1. Kenali Bisnis Klien
Tahap pertama, harus mengenal terlebih dahulu bisnis klien, sejarahnya, industri, pesaing, dan target pasar klien.
Desain suatu logo tidak hanya memikirkan soal estetika, disamping itu terdapat pula pemikiran terhadap strategi dan pengalaman bisnis.
.
2. Riset Kompetitor
Berdasarkan pada informasi yang didapatkan pada tahap sebelumnya, pada tahap ini, kita perlu menganalisis industri, dengan melakukan penelitian visual dan menarik kesimpulan. Dengan ini seorang desainer akan memahami lingkungan perusahaan dan bidang usaha klien.
.
3. Brainstorming Pengembangan ide & arah seni
Pada tahap ini, strategi mulai diurai untuk menghasilkan ide desain. Dimana pada tahap ini, strategi yang diurai yakni kreativitas akan gaya desain yang tepat untuk menginterpretasikan visual suatu brand atau usaha klien. Tahap ini dapat dilakukan dengan membuat mood board dan mengumpulkan bebagai visual sebagai referensi dan komponen serupa sesuai perusahaan dan usaha klien. Hal ini termasuk juga pencarian font, warna, gaya, dan lainnya, mempertimbangkan semua aspek bahasa visual yang akan mewujudkan strategi brand yang akan kami kerjakan.
.
4. Membuat Konsep Logo Berdasarkan Strategi
Tujuan membuat sketsa adalah untuk menemukan hubungan antara ide dan bentuk. Pada tahap ini desainer akan mulai menggambar dan mencoret-coret pada kertas hingga membentuk sketsa. Namun adapula desainer yang langsung menerapkan idenya pada media digital. Suatu logo sangat penting ditentukan apakah hanya berupa bentuk suatu gambar, atau hanya sebuah tipografi. Proses sketsa logo bisa saja memakan waktu yang lama, maka penting untuk istirahat sejenak dan biarkan ide berkembang sehingga ketika Anda kembali ke proyek Anda setelah istirahat.