1. Pahami Tujuan Activity Diagram
Definisi: Activity diagram digunakan untuk memodelkan alur kerja (workflow) atau aktivitas dalam suatu sistem.
Tujuan: Menjelaskan proses, langkah-langkah, dan keputusan yang terjadi dalam suatu skenario.
2. Kenali Komponen Activity Diagram
Aktivitas (Activity): Langkah-langkah yang dilakukan (diwakili oleh kotak oval).
Penyambung (Connector): Panah yang menunjukkan alur proses.
Keputusan (Decision Node): Simbol berbentuk belah ketupat untuk menggambarkan percabangan alur.
Mulai dan Selesai:
Swimlane (Opsional): Garis pembatas untuk menunjukkan aktor atau unit yang bertanggung jawab.
3. Tentukan Proses atau Skenario yang Akan Dimodelkan
Identifikasi tujuan proses (misalnya: proses pendaftaran pengguna).
Tentukan aktor yang terlibat (manusia atau sistem).
Buat daftar langkah-langkah utama dalam alur tersebut.
4. Gunakan Alur yang Jelas dan Sederhana
Mulai dari Start Node.
Hubungkan aktivitas menggunakan panah (arah panah menunjukkan urutan langkah).
Gunakan Decision Node untuk percabangan (contoh: "Apakah data valid?").
Pastikan diagram dapat dibaca dari atas ke bawah atau kiri ke kanan.
5. Gunakan Swimlane Jika Perlu
Jika proses melibatkan lebih dari satu aktor (contoh: pengguna dan sistem), gunakan swimlane.
Setiap swimlane mewakili aktor yang bertanggung jawab atas aktivitas tertentu.
6. Evaluasi dan Perbaiki
Pastikan semua langkah tercakup dengan jelas.
Hindari kompleksitas berlebihan, terutama untuk pemula.
Gunakan simbol yang konsisten sesuai standar UML.
7. Gunakan Alat Pendukung
Beberapa alat yang dapat digunakan:
Lucidchart (online)
Microsoft Visio
Draw.io (gratis dan berbasis web)
StarUML (khusus untuk UML modeling)
Whimsical (untuk diagram sederhana)
Contoh Sederhana:
Skenario: Proses Login Pengguna
Start
Masukkan Username dan Password
Decision: Apakah data valid?
Jika ya, arahkan ke dashboard.
Jika tidak, tampilkan pesan error dan kembali ke input.