Salah satu topik hangat di era digital adalah berapa banyak pekerjaan yang dapat digantikan oleh otomatisasi atau digitalisasi. Wajar saja jika hal ini mengkhawatirkan karena orang-orang khawatir akan mata pencaharian mereka dan bertanya-tanya di mana keahlian mereka akan cocok untuk masa depan di mana beberapa bentuk proses digital hadir di setiap sektor dan setiap area operasi.

Berpikir Kreatif
Bidang yang membutuhkan bakat dan keterampilan manusia untuk masa depan adalah kreativitas. Kreativitas adalah pemikiran alternatif atau imajinatif, menciptakan ide-ide baru atau menggunakan ide-ide unik untuk menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas membutuhkan cara melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda dan kemampuan untuk melampaui batasan-batasan tradisional. Tentunya, tidak mungkin komputer dapat melakukan itu...atau mungkin tidak?
Kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kita mungkin menganggap AI sebagai sesuatu dalam film fiksi ilmiah, tetapi kenyataannya AI ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Asisten suara pada telepon pintar, aplikasi streaming, aplikasi navigasi, dan pengenalan wajah adalah contoh teknologi yang menggunakan AI. AI mampu melibatkan kognitif, memberikan wawasan kognitif, dan mengotomatisasi proses, tetapi batasan pembelajaran mesin telah didorong hingga batas maksimal dengan eksperimen dalam kreativitas.
Desain grafis merupakan bidang karya kreatif yang masih banyak diminati. Manusia adalah makhluk yang belajar secara visual dan klise bahwa gambar dapat bernilai seribu kata tentu saja berlaku bagi para desainer yang menciptakan elemen visual yang bahkan tidak kita sadari bahwa kita hargai di dunia ini. Dari menu hingga logo, dan kemasan hingga desain judul acara TV favorit kita, desainer grafis adalah ahli komunikasi visual.
Lihat potensinya
Tidak mengherankan ketika perhatian dunia tertuju pada sebuah proyek bernama Nutella Unica, di mana algoritma AI merancang tujuh juta versi unik dari identitas grafis Nutella. Desain tersebut digunakan untuk pengemasan dan toples tersebut kini menjadi barang koleksi. Proyek tersebut membuktikan bahwa AI dapat mengambil informasi desain grafis yang ada dan secara kreatif menyajikan iterasi baru.
Contoh ini seharusnya tidak membuat desainer grafis panik akan keamanan pekerjaan mereka. Yang tidak dapat dilakukan AI adalah mendengarkan klien, berempati, mengamati situasi dunia nyata, membingkai masalah, lalu menemukan solusi yang tepat. AI tidak dapat membaca yang tersirat dalam komunikasi atau mempertimbangkan dampak hasil akhir pada audiens target. Dan ini adalah elemen inti kreativitas yang masih ditawarkan oleh desainer grafis manusia kepada dunia.
Bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras
Pekerjaan desain dapat memakan waktu, terutama dengan tugas-tugas kecil yang menumpuk. AI dapat meningkatkan efisiensi bagi desainer dengan mengambil alih beberapa hal kecil seperti membuat grafik dalam berbagai bahasa. Pekerjaan ini masih memerlukan pengawasan dari desainer manusia untuk memproses dan menyelesaikan pekerjaan, tetapi hal ini membebaskan waktu mereka untuk fokus pada pemikiran kreatif.
Sebagian besar desainer grafis sudah menikmati perangkat pintar dalam teknologi yang mereka gunakan untuk mendesain. Perangkat tersebut dapat menyempurnakan gambar, membuat palet warna, dan mengubah ukuran elemen secara otomatis. Perangkat tersebut tidak mengurangi orisinalitas ide mereka, tetapi membantu menyempurnakan pekerjaan mereka tanpa menghabiskan waktu yang berharga. Desainer tetap memiliki keputusan akhir sebagai editor dan pengendali proyek.
AI juga dapat membantu desainer menjadi lebih kreatif. AI dapat menganalisis data dan memberikan saran tentang penyesuaian desain. AI dapat mempercepat pembuatan prototipe desain, memberikan desainer kesempatan untuk melihat berbagai ide dengan cepat dan kemudian memilih elemen atau iterasi mana yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
Hubungan antar manusia
Teknologi tidak seharusnya berusaha menggantikan hubungan dan pengalaman manusia dalam kreativitas, khususnya dalam desain grafis. Sebaliknya, teknologi memberikan kesempatan untuk memperdalam hubungan tersebut dan meningkatkan pengalaman dengan mempertajam fokus pada pemikiran abstrak yang menghidupkan imajinasi. Kami di Twinbru memahami hal ini karena tekstur kain 3D kami menciptakan peluang yang sama bagi industri tekstil dan usaha kreatif yang memanfaatkan kain.
Kreativitas Yang Di Perkaya
Tujuan kami bukanlah untuk mengganti kain fisik, melainkan untuk menggunakan pengetahuan ahli kami tentang kain tersebut guna menciptakan replika digital yang memberi desainer kemampuan untuk menciptakan visualisasi digital yang realistis, tempat seseorang dapat menikmati warna dan tekstur kain yang nyata. Selain itu, tekstur kain 3D kami memuat data setiap kain, sehingga memudahkan untuk menyajikan pilihan dan memesan dengan perhitungan yang tepat. Dengan ratusan kain yang tersedia di platform mitra kami, desainer dapat menikmati tingkat efisiensi yang sama dan kreativitas yang diperkaya dari kembaran digital kain seperti yang mereka gunakan pada alat lain.
Pada akhirnya, mesin atau algoritma hanya dapat melakukan apa yang diperintahkan dengan data yang diberikan dalam parameter yang disediakan. Desainer grafis dapat dengan mudah memaksimalkan potensi mereka dengan terus belajar, mendorong batas kreativitas mereka, dan merangkul keunggulan teknologi seperti AI. AI tidak akan pernah dapat menggantikan percikan kreativitas, tetapi AI pasti dapat membawa pekerjaan ke tingkat berikutnya.