Ketika isu kenaikan harga BBM mencuat pada tahun 2023, netizen Indonesia tak hanya menjadikannya bahan diskusi serius, tetapi juga ladang kreativitas meme. Meme-meme seperti “BBM naik, tapi gaji tetap stay humble” atau gambar motor diisi bensin setetes dengan caption “Full tank? Cukup doa” membanjiri media sosial. Menariknya, fenomena ini tak hanya jadi hiburan atau kritik sosial, tetapi juga dimanfaatkan oleh para pemasar yang jeli melihat tren.
Sejumlah brand mulai menyesuaikan kampanye mereka dengan tren meme ini untuk meningkatkan keterlibatan audiens. Contohnya, merek makanan cepat saji yang memposting meme bertuliskan “Harga BBM naik? Tenang, makan hemat tetap di sini” sambil menawarkan promo hemat. Brand lain, seperti perusahaan ojek online, juga memanfaatkan momentum ini dengan mengeluarkan konten seperti “BBM naik? Kami tetap siap antar kamu!” untuk menegaskan komitmen mereka di tengah keresahan masyarakat.
Ini adalah contoh nyata bagaimana tren meme yang merespons isu nasional dapat diintegrasikan ke dalam strategi pemasaran. Fenomena ini disebut real-time marketing, di mana brand cepat menangkap tren atau pembicaraan publik untuk menciptakan konten yang relevan. Meme tentang kenaikan BBM menjadi alat yang efektif karena langsung menghubungkan audiens dengan pengalaman sehari-hari mereka.
Namun, strategi ini juga memiliki risiko. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, upaya memanfaatkan meme dalam pemasaran bisa dianggap tidak sensitif atau sekadar menumpang popularitas tanpa memberikan solusi nyata. Brand yang berhasil adalah mereka yang mampu menggabungkan humor dengan empati, seperti menawarkan diskon atau promo yang relevan dengan isu yang sedang ramai.
Pada akhirnya, fenomena meme yang lebih cepat dari media resmi tidak hanya menjadi hiburan masyarakat, tetapi juga alat yang ampuh dalam membangun keterlibatan antara brand dan audiens. Dalam dunia marketing yang serba cepat, mengikuti tren meme bisa menjadi strategi jitu untuk tetap relevan, selama tetap mempertimbangkan nilai dan sensitivitas sosial.