FOMO atau Fear of Missing Out adalah fenomena psikologis di mana seseorang merasa takut ketinggalan pengalaman, tren, atau informasi penting. Di tahun 2025, FOMO jadi makin relevan di dunia pemasaran digital. Akses informasi makin cepat, platform media sosial terus berkembang, dan generasi muda selalu haus jadi bagian dari tren terbaru. FOMO ini bisa jadi senjata ampuh buat narik perhatian mereka.
FOMO bekerja karena mainin emosi dasar manusia: rasa butuh terhubung dan diterima. Ketika orang merasa bisa kehilangan kesempatan eksklusif atau pengalaman unik, mereka cenderung bertindak lebih cepat. Makanya, FOMO efektif sekali untuk meningkatkan engagement, konversi, dan loyalitas ke brand.
Tahun 2025, FOMO tidak hanya soal diskon dadakan atau produk eksklusif. Sekarang, ada acara virtual interaktif, kolaborasi brand dengan influencer, sampai pengalaman augmented reality (AR) yang bikin penasaran. Brand yang bisa memberikan pengalaman memorable akan lebih mudah memanfaatkan FOMO untuk menarik perhatian.
Biar FOMO efektif, penting sekali untuk memberikan rasa urgensi dan eksklusivitas. Gunakan kalimat seperti "Hanya hari ini!" atau "Cuma buat 100 orang pertama." Selain itu, manfaatkan fitur-fitur media sosial seperti countdown di Instagram Stories atau live event untuk menciptakan hype.
Teknologi juga punya peran besar untuk membuat FOMO semakin maksimal. Misalnya, pakai AI untuk analisis perilaku konsumen dan menciptakan kampanye yang personal sekali. Dengan AR, brand bisa memberikan pengalaman virtual eksklusif yang membuat audience merasa spesial dan tidak mau ketinggalan.
Banyak brand yang sukses sekali menggunakan FOMO. Contohnya, ada perusahaan fashion virtual yang rilis koleksi terbatas buat avatar di metaverse. Dengan mengikuti tren teknologi, mereka sukses menciptakan hype besar dan meningkatkan penjualan secara signifikan.
Tapi hati-hati, jangan sampai FOMO malah berlebihan. Kalau terlalu memaksa atau tidak memberikan nilai nyata ke konsumen, bisa-bisa malah membuat mereka ilfeel. Pastikan produk atau layanan yang ditawarkan benar-benar sesuai dengan klaim eksklusivitas yang dibuat.
Ke depan, FOMO akan tetap jadi bagian penting strategi marketing. Dengan menggabungkan kreativitas, teknologi, dan pemahaman tentang psikologi konsumen, kampanye yang dibuat tidak hanya menarik perhatian, tapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan audience. Jangan takut untuk terus berinovasi dan mengikuti tren, karena FOMO selalu berubah seiring waktu.