System on Chip (SoC) adalah teknologi di mana berbagai komponen penting dari sebuah sistem elektronik, seperti prosesor, memori, pengontrol input/output, dan subsistem lainnya, digabungkan menjadi satu chip tunggal. Ini sering digunakan dalam perangkat kecil seperti ponsel, tablet, perangkat IoT, dan bahkan kendaraan pintar.
Central Processing Unit (CPU) dalam sebuah SoC berfungsi sebagai otak dari SoC, CPU bertugas menjalankan instruksi dari perangkat lunak dan menangani perhitungan umum. Dalam SoC yang digunakan oleh perangkat kecil biasanya menggunakan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) seperti ARM, yang hemat daya dan cocok untuk perangkat kecil.
Hingga sekarang ini SoC yang banyak beredar berasal dari brand Snapdragon, Mediatek, Apple, Exynos, dan UniSoC. Brand-brand ini memiliki desain masing-masing tetapi yang paling menarik datang dari Mediatek di SoC keluaran terbarunya dimana CPUnya menggunakan performance core untuk keseluruhan corenya.
Dalam implementasi yang biasa diambil oleh brand-brand hingga kini adalah menggunakan metode little core dan big core. Metode ini menggunakan dua jenis core yang mana little core akan memiliki frekuensi lebih rendah dari yang big core, sebutan lainnya adalah performance core dan eficiency core. Tapi semakin kesini ada satu lagi jenis core yaitu Prime Core yang mamiliki frekuensi paling tinggi sendiri. Penggunaan core berbeda ini bertujuan agar suhu dari SoC dapat dijaga lebih rendah.
Implementasi yang biasanya diambil oleh brand-brand SoC adalah menggunakan efficiency core dari generasi sebelumnya yang lebih rendah frekuensinya. Tetapi disini Mediatek berani untuk mengambil langkah berbeda, dimana mereka menggunakan core yang bisanya menjadi performance core, jadi tidak ada yang namanya eficient core dan performance core. Hal ini Mediatek implementasikan mulai dari Dimensity 9300 yang kini berlanjut Dimensity 9400, bahkan kini telah diimplementasikan di Dimensity 8400.

Pada awalnya Mediatek diragukan karena implementasi seperti ini terakhir dilakukan oleh Snapdragon di seri 888 nya tetapi hasilnya SoC tersebut menghasilkan suhu yang tinggi. Tetapi kini Mediatek berhasil membungkam dengan SoC mereka karena walaupun tanpa Eficient core tetapi SoC mereka kini menjadi salah satu yang memiliki performance yang mumpuni tetapi tetap memiliki suhu yang dapat dikendalikan.
Apakah dengan keberhasilan Mediatek ini brand lain akan mengikuti langkahnya dengan menggunakan all performance core dan 1 prime core atau masih akan bertahan dengan big core dan little core.