Krisis ekonomi global merujuk pada periode ketidakstabilan ekonomi yang melanda banyak negara secara bersamaan, sering kali disebabkan oleh faktor-faktor seperti kegagalan sistem finansial, kebijakan ekonomi yang buruk, atau kejadian luar biasa yang mengganggu pasar global. Krisis ini dapat mempengaruhi pasar saham, nilai tukar mata uang, dan ekonomi riil, seperti pengangguran dan penurunan produksi.
Contoh paling terkenal adalah Krisis Keuangan Global 2008, yang dimulai dari kegagalan sektor perumahan di AS, dimana banyak bank memberikan pinjaman subprime (berisiko tinggi) yang tidak dapat dilunasi. Hal ini menyebabkan krisis likuiditas, kebangkrutan bank besar, dan dampaknya menyebar ke pasar finansial global. Negara-negara di seluruh dunia mengalami resesi ekonomi, dengan tingkat pengangguran tinggi, kebangkrutan perusahaan, dan penurunan tajam dalam perdagangan internasional.
Penyebab utama krisis ekonomi global seringkali terkait dengan:
Masalah di sektor perbankan dan finansial (seperti pinjaman berisiko atau spekulasi berlebihan).
Ketergantungan berlebihan pada utang baik negara maupun individu.
Kebijakan moneter dan fiskal yang tidak efektif.
Krisis kepercayaan, ketidakpastian yang timbul dari gejolak pasar atau perubahan besar dalam sistem ekonomi global.
Krisis ini menunjukkan betapa terhubungnya ekonomi global, dan bagaimana kerentanan di satu bagian dunia bisa cepat menyebar ke negara lainnya.