Apa itu eSIM?
eSIM (Embedded SIM) adalah kartu SIM digital yang tertanam langsung di dalam perangkat dan tidak memerlukan kartu fisik seperti SIM tradisional. eSIM memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan layanan operator seluler tanpa harus memasukkan atau mengganti kartu SIM secara manual. Teknologi ini mendukung berbagai perangkat seperti smartphone, tablet, smartwatch, dan perangkat IoT (Internet of Things).

Sejarah eSIM
Teknologi eSIM mulai dikembangkan pada awal 2010-an sebagai solusi bagi perangkat IoT dan gadget pintar yang membutuhkan konektivitas tanpa kartu SIM fisik. GSMA (Global System for Mobile Communications Association) kemudian merilis standar eSIM pada tahun 2016 untuk digunakan pada perangkat konsumen. Apple menjadi salah satu pelopor adopsi eSIM dengan meluncurkan Apple Watch Series 3, yang merupakan perangkat pertama yang menggunakan teknologi ini. Pada tahun 2018, eSIM mulai diterapkan dalam smartphone dengan hadirnya Google Pixel 2, diikuti oleh iPhone XS, XS Max, dan XR. Sejak saat itu, berbagai produsen perangkat seperti Samsung dan Huawei mulai mengadopsi eSIM dalam beberapa produk mereka. Perkembangan signifikan terjadi pada tahun 2022 ketika Apple merilis iPhone 14 di Amerika Serikat tanpa slot SIM fisik, menandakan transisi besar menuju penggunaan eSIM secara penuh. Saat ini, teknologi eSIM semakin banyak digunakan di berbagai negara dan mendukung konektivitas 4G serta 5G.
Cara Kerja eSIM
eSIM bekerja dengan cara yang mirip dengan SIM fisik, tetapi informasinya disimpan dalam chip tertanam di perangkat. Berikut adalah langkah-langkah kerjanya:
Aktivasi: Pengguna mendapatkan profil eSIM dari operator seluler melalui kode QR atau aplikasi.
Download Profil SIM: Perangkat mengunduh data operator ke dalam chip eSIM yang sudah tertanam.
Registrasi ke Jaringan: eSIM menghubungkan perangkat ke jaringan seluler sesuai dengan paket yang dipilih.
Pergantian Operator: Jika ingin beralih operator, pengguna hanya perlu menghapus profil lama dan mengunduh profil baru tanpa mengganti kartu fisik.
Teknologi ini memungkinkan perangkat untuk menyimpan beberapa profil operator sekaligus, sehingga pengguna dapat berpindah layanan dengan mudah.
Perbedaan eSIM dan SIM Fisik

Keunggulan eSIM
eSIM menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan kartu SIM fisik, terutama dalam hal fleksibilitas dan efisiensi. Dengan eSIM, pengguna dapat mengganti operator seluler tanpa harus mengganti kartu fisik, cukup dengan mengunduh profil operator baru melalui kode QR atau aplikasi. Selain itu, karena tidak memerlukan slot kartu SIM, perangkat yang menggunakan eSIM bisa lebih ramping, lebih tahan air, dan lebih tahan debu. Dari segi keamanan, eSIM lebih aman dibandingkan SIM fisik karena tidak dapat dicuri atau dipindahkan ke perangkat lain tanpa otorisasi. Teknologi ini juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi produksi dan limbah plastik dari kartu SIM tradisional. Keunggulan lain adalah kemampuannya untuk menyimpan beberapa profil operator dalam satu perangkat, memungkinkan pengguna untuk beralih jaringan dengan lebih mudah tanpa harus membawa banyak kartu SIM.
Kekurangan eSIM
Meskipun memiliki banyak keunggulan, eSIM juga memiliki beberapa kekurangan yang masih menjadi tantangan bagi pengguna. Salah satu kelemahan utama adalah keterbatasan dukungan operator, karena tidak semua penyedia layanan seluler sudah mendukung teknologi ini, terutama di beberapa negara berkembang. Selain itu, proses transfer atau pemindahan layanan dari satu perangkat ke perangkat lain bisa lebih rumit dibandingkan kartu SIM fisik, karena membutuhkan aktivasi ulang melalui aplikasi atau kode QR dari operator. Keterbatasan lainnya adalah ketergantungan pada produsen perangkat, karena jika eSIM mengalami masalah atau perangkat rusak, pengguna tidak bisa dengan mudah menggantinya seperti kartu SIM biasa. Selain itu, meskipun eSIM lebih aman dari pencurian fisik, ada potensi risiko keamanan digital jika terjadi peretasan pada sistem operator yang menyimpan profil pengguna. Meskipun demikian, dengan semakin berkembangnya teknologi dan meningkatnya dukungan dari operator, eSIM diperkirakan akan menjadi standar utama dalam konektivitas seluler di masa depan.
Dengan meningkatnya dukungan operator dan produsen perangkat, eSIM diperkirakan akan menggantikan SIM fisik sepenuhnya dalam beberapa tahun ke depan. Teknologi ini juga akan memainkan peran penting dalam pengembangan 5G, IoT, dan perangkat pintar di masa depan.