Prometheus adalah sistem pemantauan (monitoring) dan alerting berbasis waktu (time-series) yang dirancang untuk mengumpulkan dan menganalisis data metrik dari berbagai sumber. Awalnya dikembangkan oleh SoundCloud pada tahun 2012, Prometheus sekarang menjadi proyek open-source yang populer dan merupakan bagian dari Cloud Native Computing Foundation (CNCF).
Fitur Utama Prometheus
Pengumpulan Data Metrik:
- Prometheus mengumpulkan data metrik berbasis waktu (misalnya, CPU usage, memory usage) dari aplikasi atau sistem yang dipantau.
- Data dikumpulkan menggunakan protokol HTTP dalam format yang sederhana (pull model).
Time-Series Database:
Bahasa Kueri (PromQL):
Alerting:
Autonomous Operation:
Ekosistem yang Luas:
Exporters:
Komponen Utama Prometheus
Prometheus Server:
- Bertanggung jawab untuk menarik (scrape) data dari targets dan menyimpannya dalam time-series database.
Exporters:
Alertmanager:
Mengelola notifikasi dan aturan peringatan.
Dapat mengirimkan notifikasi melalui email, Slack, PagerDuty, dll.
Pushgateway:
Service Discovery:
Kelebihan Prometheus
Skalabilitas: Dapat menangani data metrik dalam jumlah besar.
Mandiri: Tidak memerlukan penyimpanan eksternal atau dependensi tambahan.
Open Source: Gratis dan memiliki komunitas yang aktif.
Integrasi Mudah: Dukungan yang luas untuk berbagai aplikasi, alat, dan platform.
Bahasa Kueri yang Kuat: PromQL memungkinkan analisis mendalam terhadap data.
Kekurangan Prometheus
Tidak Dirancang untuk Data Log: Fokus hanya pada metrik berbasis waktu.
Retention Terbatas: Data hanya disimpan untuk periode waktu tertentu (default 15 hari).
Skala Multicluster Rumit: Untuk lingkungan yang sangat besar, diperlukan solusi tambahan seperti Thanos atau Cortex.
Penggunaan Prometheus
Monitoring Infrastruktur:
- CPU, memori, disk, dan jaringan server.
Monitoring Aplikasi:
Alerting:
Pemantauan Kubernetes:
Prometheus adalah pilihan utama untuk monitoring modern, terutama dalam ekosistem cloud-native dan DevOps.