Memulai bisnis adalah langkah besar. Tapi setelah produk siap, pertanyaan berikutnya biasanya adalah: "Berapa banyak uang yang harus saya alokasikan untuk marketing?"
Jawaban singkatnya: tergantung. Tapi tenang, kamu bisa menentukan angka realistis dengan bantuan metrik yang disebut Customer Acquisition Cost (CAC).
Apa Itu CAC?
Customer Acquisition Cost (CAC) adalah biaya rata-rata yang kamu keluarkan untuk mendapatkan satu pelanggan baru. Ini termasuk semua pengeluaran marketing dan penjualan, seperti:
Biaya iklan (Facebook Ads, Google Ads, dll.)
Gaji atau fee tim marketing (kalau ada)
Biaya software marketing (misalnya tools email marketing, CRM)
Biaya konten (foto, video, desain, dll.)
Rumus Sederhana CAC

Contoh:
Jika kamu menghabiskan Rp5.000.000 untuk promosi dan berhasil mendapatkan 50 pelanggan, maka:

Lalu, Berapa Budget Marketing yang Ideal?
Saat baru memulai bisnis, kamu bisa balik cara berpikirnya:
Tentukan dulu target jumlah pelanggan, lalu hitung budget berdasarkan CAC.
Contoh Simulasi:
Tips Saat Menentukan Budget Marketing Awal:
Lakukan tes kecil dulu. Mulai dari budget kecil (misalnya Rp1–2 juta) untuk uji coba channel marketing mana yang paling efektif.
Pantau CAC secara berkala. Semakin lama, kamu bisa menekan CAC dengan strategi yang lebih efisien.
Bandingkan CAC dengan LTV. Kalau nilai pelanggan seumur hidup (LTV) kamu lebih tinggi dari CAC, artinya kamu di jalur yang benar.
Jangan hanya fokus ke akuisisi. Jaga kualitas layanan agar pelanggan mau beli lagi — itu cara termurah untuk tumbuh!
Menentukan budget marketing saat memulai bisnis nggak harus asal tebak. Dengan memahami CAC, kamu bisa lebih terarah dalam mengatur anggaran dan mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran. Ingat, yang penting bukan hanya besar kecilnya budget, tapi bagaimana kamu mengelolanya dengan cerdas.