Ganti nama Mikrotik (untuk mempermudah manajemen mikrotik)
Mengganti nama Mikrotik bertujuan untuk mempermudah manajemen dan identifikasi perangkat dalam jaringan, terutama jika terdapat lebih dari satu perangkat Mikrotik yang digunakan.
Buka Winbox
Masuk System
>
Identity
ganti sesuai keinginan (misalnya MikoroTik-Penangkap
)

Klik Apply > OK
Cek dipojok kiri atas yang ditujukan pada nomor 3, jika sudah berhasil maka sudah berhasil mengganti nama

- Konfigurasi Wireless sebagai klien (Station Bridge)
Konfigurasi ini digunakan untuk menghubungkan Mikrotik ke jaringan WiFi yang disediakan oleh ISP atau perangkat Mikrotik lainnya. Mikrotik akan berperan sebagai klien (station bridge), yang berarti perangkat ini akan menangkap sinyal WiFi dari access point utama dan mendistribusikannya ke perangkat lain di jaringan lokal.
Masuk Wireless > Security Profiles > +

Name:
Password1
(sesuai keinginan)
Mode: dynamic keys
Authentuction Types
ceklis kolom WPA2 PSK
WPA2 Pre-Shared Key
: Masukkan sandi (Sandi yang digunakan oleh klien untuk terhubung ke jaringan nirkabel)

Masuk Wireless >Wireless Interfaces

Klik wlan yang akan di gunakan (misalnya wlan2
), klik centang untuk mengaktifkannya

Klik 2x pada wlan2 > wireless
Di jendela yang muncul, klik tombol Simple Mode
(letaknya di kanan, dekat tombol OK di bawah tombol comment
).
Setelah diklik, label tombol akan berubah menjadi Advanced Mode
→ artinya mode Advanced sudah aktif.
Mode: Station bridge
(agar berfungsi sebagai klien dari access point utama)
Band
:
5GHz-A/N/AC
(Gunakan band 5GHz, mendukung mode A, N, dan AC.)
Channel Width: 20/40/80MHz eeeC
(Lebar channel fleksibel hingga 80 MHz, efisiensi tinggi.)
Frequency:
5500 MHz
(Kanal utama untuk koneksi 5GHz.)
SSID:
Tower-Motika-BKAD
(Nama jaringan yang dikoneksikan.)
Scan List:
5400-5600
(Range frekuensi yang akan discan.)
Skip DFS Channels:
10min CAC
(Abaikan channel DFS yang butuh pengecekan selama 10 menit.)
Wireless Protocol:
nv2 nstreme
(Gunakan protokol wireless Mikrotik NV2 atau Nstreme.)
Security Profile:
profile1
(Profil keamanan yang digunakan.)
Frequency Mode:
superchannel
(Gunakan semua frekuensi tanpa batasan negara.)
Country:
no_country_set
(Tidak mengatur batasan frekuensi negara.)
Installation:
outdoor
(Menyesuaikan pengaturan untuk penggunaan luar ruangan.)
Antenna Gain:
30 dBi
(Gain antena diatur ke 30 dBi.)
WMM Support:
disabled
(QoS untuk multimedia dimatikan.)
Station Roaming:
disabled
(Tidak pindah otomatis ke AP lain.)
Default Authenticate: Aktif
Multicast Buffering: Aktif
Keepalive Frames: Aktif
Klik Scan
untuk mencari jaringan yang telah dibuat pada Mikrotik server

Setelah menemukan SSID ISP, klik Connect

Security Profiles: Password1
(Menggunakan profil keamanan yang sudah dibuat sebelumnya)

Klik Apply > OK
Mode, Channel Width, dan Frequency dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
- Menghubungkan Mikrotik ke internet via DHCP Client dari ISP
Agar Mikrotik mendapatkan konfigurasi jaringan dari ISP secara otomatis, perlu dilakukan pengaturan DHCP Client.
Masuk IP > DHCP Client

Klik ikon +
Interfaces: pilih wlan2
(Memilih interface yang terhubung ke ISP)
Add Default Routes: yes
YES, jika ingin Mikrotik otomatis membuat default route (0.0.0.0/0) yang mengarah ke gateway yang diberikan oleh ISP
NO, jika Mikrotik ingin membuat default route secara manual

klik Apply > OK
Pastikan Statusnya bound
berarti DHCP Client sudah menerima konfigurasi jaringan berupa IP Address, Gateway, DNS Server dan Lease Time yang diberikan oleh server DHCP ISP

Masuk IP >Routes
pastikan status wlan1 reachable
- Konfigurasi DHCP Server untuk Klien
Mengaktifkan DHCP Server bertujuan agar perangkat klien yang terhubung ke Mikrotik bisa mendapatkan alamat IP secara otomatis, tanpa harus dikonfigurasi secara manual. Dengan demikian, manajemen jaringan menjadi lebih efisien.
Masuk IP > Addresses
Masuk IP >DHCP Server > DHCP Setup >
Pilih interfaces wlan2
lalu Next
sampai selesai (sesuaikan dengan kebutuhan) dan muncul pemberitahuan Setup has completed successfully



Masuk IP > Pool
untuk cek apakah DHCP Server yang dibuat sebelumnya telah berhasil

- Setting DNS Server
Masuk ke menu IP > DNS
Pada kolom Servers
, masukkan alamat DNS yang ingin digunakan, contoh:
8.8.8.8
(Google DNS)
8.8.4.4
(Google DNS)
Centang opsi Allow Remote Requests
jika ingin Mikrotik bertindak sebagai server DNS bagi klien.
Klik Apply > OK.


- Setting NAT (Masquerade) untuk Akses Internet
Konfigurasi NAT (Masquerade) dilakukan agar perangkat dalam jaringan lokal dapat mengakses internet dengan menggunakan alamat IP publik dari ISP. Hal ini memastikan bahwa semua perangkat dalam jaringan dapat berselancar di internet tanpa perlu konfigurasi tambahan.
Masuk IP > Firewall

- Uji Koneksi dengan Ping
Masuk New Terminal