Saat brand besar berlomba-lomba muncul di billboard raksasa atau membanjiri feed media sosial, sebagian pemasar justru memilih jalur yang lebih sepi—dan sering kali, lebih efektif. Mereka tidak mengincar keramaian, melainkan momen-momen kecil ketika perhatian seseorang sedang tidak terbagi. Toilet umum, lift kantor, hingga loading screen game adalah contoh lokasi-lokasi “tak biasa” yang mulai dilirik sebagai tempat strategis untuk menyampaikan pesan.
Toilet mungkin terdengar seperti tempat paling aneh untuk beriklan, tapi justru di situlah perhatian sering kali berada pada titik tertinggi. Tidak ada distraksi dari gadget, tidak ada percakapan yang harus diikuti, hanya dinding kosong dan waktu yang mengalir lambat. Di Inggris, sebuah kampanye kesadaran kanker testis pernah menempatkan stiker di atas urinal dengan pesan langsung dan personal. Efeknya signifikan—pesan itu bukan hanya terbaca, tapi juga diingat. Di Indonesia, beberapa kafe mulai memanfaatkan pintu toilet sebagai media promosi. Ada yang menampilkan QR code untuk mendapatkan diskon, ada juga yang sekadar membagikan playlist musik mereka. Pesan-pesan seperti ini terasa lebih personal dan lebih dekat karena muncul di ruang yang sangat privat.
Hal serupa juga terjadi di lift. Sebagian besar orang yang naik lift tidak punya banyak hal untuk dilakukan selain memandangi angka atau pantulan wajah sendiri di cermin. Beberapa perusahaan memanfaatkan momen ini dengan menampilkan informasi layanan, promo, bahkan iklan lowongan kerja di dinding lift atau layar digital. Misalnya, di salah satu coworking space di Surabaya, pihak pengelola rutin memajang info acara komunitas atau workshop di dalam lift. Hasilnya, tingkat partisipasi peserta meningkat tajam karena para penyewa gedung otomatis terpapar informasi setiap hari, meski tanpa sadar.
Satu tempat lainnya yang sering dilupakan adalah layar loading dalam game. Di saat para pemain menunggu permainan dimulai, mereka sebenarnya sedang berada dalam kondisi “menatap tanpa berpikir”—sempurna untuk menyisipkan pesan singkat yang menarik. Beberapa brand game besar seperti PUBG dan Mobile Legends sudah bekerja sama dengan sponsor untuk menampilkan iklan produk selama layar loading, baik dalam bentuk logo, animasi, atau trivia yang diselipkan secara halus. Bahkan beberapa pengembang indie kini memanfaatkan layar loading untuk mempromosikan game lain milik mereka atau menampilkan pesan sosial.
Strategi marketing seperti ini mungkin terdengar nyeleneh di awal, tapi kekuatannya terletak pada satu hal: perhatian penuh. Ketika iklan muncul di waktu dan tempat yang tidak terduga, orang akan lebih mudah mengingatnya. Dalam dunia yang makin penuh distraksi, terkadang pendekatan paling sepi justru menghasilkan gema yang paling keras.