Pernah mengalami saat ada calon pembeli yang sudah tanya-tanya, chat panjang lebar, lalu tiba-tiba menghilang tanpa kabar? Ya, itulah yang disebut ghosting customer. Fenomena ini sering terjadi di dunia digital, baik di marketplace, media sosial, maupun website jualan. Padahal harapan sudah tinggi, eh ujung-ujungnya cuma jadi angan-angan.
Salah satu penyebabnya adalah banyaknya pilihan yang tersedia di dunia online. Saat seseorang tertarik dengan produkmu, mereka bisa saja dalam waktu bersamaan melihat produk lain yang serupa. Akhirnya, perhatian mereka mudah teralihkan. Situasi ini membuat persaingan begitu cepat. Maka wajar kalau beberapa calon pembeli memilih untuk mundur tanpa pamit.
Proses transaksi yang terlalu panjang juga bisa membuat calon konsumen enggan melanjutkan pembelian. Saat semuanya serba cepat dan praktis, pembeli cenderung malas jika harus mengisi data terlalu banyak, atau harus menunggu lama untuk mendapatkan balasan. Oleh karena itu, pastikan alur belanja di tokomu mudah, cepat, dan tidak berbelit.
Selain itu, kecepatan membalas pesan juga berpengaruh besar. Jika ada yang bertanya tentang produk lalu tidak segera direspons, besar kemungkinan mereka akan mencari toko lain. Di dunia digital, kecepatan bukan sekadar nilai tambah, melainkan keharusan. Konsumen lebih nyaman jika merasa dilayani dengan sigap dan ramah.
Harga juga bisa menjadi alasan lain. Tak sedikit konsumen yang membandingkan harga antar toko. Jika harga produkmu dianggap terlalu tinggi atau tidak sebanding dengan penawaran lain, wajar kalau mereka memilih mundur. Agar tidak kehilangan pembeli potensial, coba tawarkan bonus kecil, potongan harga khusus, atau keunggulan lain yang tidak mereka dapatkan di tempat lain.
Untuk mencegah ghosting, penting membangun interaksi yang nyaman. Jangan terlalu kaku saat melayani calon pembeli. Sisipkan sedikit humor ringan atau sapaan hangat agar suasana lebih akrab. Percakapan yang hangat bisa membuat calon pembeli lebih betah dan merasa dihargai.
Jangan lupa untuk melakukan follow up. Tapi, pastikan caranya sopan dan tidak membuat orang merasa dipaksa. Cukup tanyakan dengan ramah, misalnya, “Halo, Kak. Produk yang kemarin ditanyakan masih tersedia, lho. Mau saya bantu proses pemesanannya?” Sederhana, tapi efektif untuk mengingatkan tanpa mengganggu.
Jadi, kalau ada konsumen yang tiba-tiba hilang saat proses transaksi, jangan terlalu khawatir. Bisa jadi mereka sedang sibuk, lupa, atau masih mempertimbangkan. Yang penting, kamu sudah memberikan pelayanan terbaik. Percaya saja, yang serius pasti kembali.