Di era sekarang, dunia kerja tidak lagi memberi ruang besar bagi mereka yang hanya mengandalkan ijazah, koneksi, atau bahkan rasa kasihan. Realitanya sederhana dan tegas: kalau mau kerja, harus capable, harus punya skill.
Kemampuan Bukan Sekadar Nilai Akademik
Terlalu banyak orang yang merasa layak mendapat pekerjaan hanya karena “sudah lulus kuliah” atau “butuh penghasilan”. Padahal, dunia kerja tidak berjalan berdasarkan belas kasihan atau belas ehsan. Dunia kerja berjalan berdasarkan kebutuhan nyata: apakah Anda bisa menyelesaikan tugas dan memberi hasil?
Skill yang dibutuhkan bisa teknis (seperti coding, desain, data analysis, akuntansi) ataupun non-teknis (komunikasi, problem-solving, leadership). Tanpa kemampuan yang relevan, seseorang hanya akan menjadi beban dalam tim, bukan aset.
Pasar Kerja Semakin Kompetitif
Setiap posisi kerja saat ini bisa dilamar oleh ratusan, bahkan ribuan kandidat. Lalu, apa yang membuat Anda menonjol? Jawabannya: kemampuan.
Rekrutmen bukan soal belas kasihan. Bisnis butuh orang yang bisa menyelesaikan pekerjaan, berkontribusi pada target, dan memberi dampak nyata.
Belajar Itu Tanggung Jawab Pribadi
Jangan tunggu disuruh. Jangan harap ada yang datang "mengajari" dari nol saat Anda sudah di level profesional. Belajar adalah investasi yang wajib Anda lakukan sebelum dan selama bekerja.
Internet menyediakan banyak sumber: kursus online, YouTube, e-book, komunitas, dan pelatihan gratis. Semua bisa diakses asal ada niat.
Mental “Saya Mau Kerja” Harus Diikuti dengan “Saya Siap Kerja”
Banyak orang bilang, “Saya butuh kerja.” Tapi pertanyaannya lebih penting: Apakah Anda siap kerja?
Siap bukan hanya berarti siap datang ke kantor, tapi siap bertanggung jawab, siap menghadapi tantangan, dan yang paling penting — siap memberikan nilai tambah.
Kesimpulan: Dunia Kerja Butuh Kontributor, Bukan Penonton
Kalau Anda ingin punya pekerjaan, pastikan Anda punya kemampuan. Skill adalah mata uang paling kuat di dunia kerja.
Dan kabar baiknya? Skill bisa dipelajari. Asalkan Anda mau belajar, mau bekerja keras, dan mau berubah.
Ingat: Kerja itu bukan hak. Kerja itu adalah tanggung jawab. Dan tanggung jawab itu hanya bisa diemban oleh mereka yang capable.