Di era serba digital ini, rasanya hampir semua aspek kehidupan tidak bisa lepas dari internet dan teknologi. Namun, masih banyak bisnis, terutama UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), yang enggan atau merasa belum perlu untuk merangkul digitalisasi. Jika termasuk salah satunya, artikel ini adalah panggilan bangun yang mungkin dibutuhkan. Minimnya digitalisasi bukan hanya membuat bisnis tertinggal, tapi juga berpotensi mengancam kelangsungan hidupnya di masa depan.
Apa Itu Lack of Digitalization?
Lack of Digitalization atau Minimnya digitalisasi adalah satu hal yang ditujukan pada bisnis yang masih sangat bergantung pada cara-cara tradisional dalam menjalankan operasional, pemasaran, dan interaksi dengan pelanggan. Beberapa contoh nyatanya meliputi:
Pemasaran Hanya Offline: Mengandalkan pamflet, spanduk, atau dari mulut ke mulut tanpa memanfaatkan media sosial, website, atau iklan online.
Operasional Manual: Pencatatan keuangan masih di buku, stok barang dihitung manual, atau proses pemesanan yang masih lewat telepon/WhatsApp tanpa sistem terintegrasi.
Tidak Menggunakan Paltform Online: Tidak memiliki website, akun media sosial yang aktif, atau listing di platform e-commerce.
Komunikasi yang Terbatas: Interaksi dengan pelanggan hanya sebatas tatap muka atau telepon, tanpa memanfaatkan email marketing, chatbot, atau platform pesan instan yang lebih efisien.
Mengapa Minimnya Digitalisasi Berbahaya bagi Bisnis?
Dampak dari minimnya digitalisasi bisa sangat merugikan, bahkan fatal bagi bisnis. Berikut beberapa alasannya:
1. Kehilangan Pelanggan Potensial
Mayoritas konsumen saat ini mencari informasi produk atau jasa secara online. Jika bisnis tidak bisa ditemukan di sana, akan kehilangan kesempatan besar untuk menjangkau jutaan calon pelanggan. Bayangkan, berapa banyak orang yang mencari "kuliner Kendari" atau "jasa laundry terdekat" di Google, tapi bisnis tidak muncul di hasil pencarian mereka?
2. Kalah Saing
Pesaing yang sudah melek digital akan lebih mudah menarik perhatian pelanggan, menawarkan kemudahan transaksi, dan membangun loyalitas. Mereka bisa berpromosi 24/7, menjangkau pasar yang lebih luas, dan menganalisis data untuk strategi yang lebih baik. Akan selalu selangkah di belakang.
3. Inefisiensi Operasional
Proses manual memakan waktu, tenaga, dan rentan kesalahan. Pencatatan yang berantakan, manajemen stok yang tidak akurat, atau alur kerja yang lambat akan menurunkan produktivitas dan meningkatkan biaya operasional.
4. Keterbatasan Analisis dan Pengambilan Keputusan
Tanpa data digital, sulit untuk memahami perilaku pelanggan, mengukur efektivitas kampanye pemasaran, atau mengidentifikasi tren pasar. Akibatnya, keputusan bisnis yang diambil cenderung berdasarkan asumsi, bukan fakta.
5. Sulit Beradaptasi dengan Perubahan Pasar
Jika melihat ke belakang pada saat pandemi COVID-19 adalah suatu bukti nyata betapa pentingnya digitalisasi. Bisnis yang sudah digital lebih mudah beradaptasi dengan perubahan pola belanja dan kebijakan pembatasan sosial, sementara yang tidak bisa mengikuti situasi kondisi pada saat itu ada yang sampai terpaksa gulung tikar.
Saatnya Berubah: Langkah Awal Menuju Digitalisasi
Tidak perlu langsung mengimplementasikan semua teknologi canggih. Bisa mulai dari langkah kecil yang dampaknya besar:
Mulai dengan Media Sosial: Buat akun di platform yang relevan dengan target pasar (Instagram, Facebook, TikTok) dan mulai aktif memposting konten.
Manfaatkan Google My Business: Pastikan bisnis terdaftar di Google Maps agar mudah ditemukan oleh pelanggan lokal.
Bangun Kehadiran Online Sederhana: Pertimbangkan untuk membuat website sederhana atau toko online di marketplace populer.
Gunakan Aplikasi Pembukuan Digital: Tinggalkan catatan manual dan beralih ke aplikasi pembukuan yang user-friendly.
Eksplorasi Pembayaran Digital: Sediakan opsi pembayaran non-tunai seperti QRIS atau transfer bank untuk kemudahan pelanggan.
Kesimpulan
Digitalisasi bukanlah pilihan lagi, melainkan sebuah keharusan agar bisnis kita bisa bertahan dan berkembang di era modern ini. Jangan biarkan minimnya digitalisasi menghambat potensi bisnis kita. Mulailah beradaptasi sekarang, dan lihat kedepannya bagaimana bisnis kita bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dan tumbuh lebih pesat!