Pernah lihat merek kopi tiba-tiba muncul di tengah keributan netizen soal cuaca ekstrem? Atau brand skincare yang nyelip komentar di trending topik selebriti? Itulah jurus yang dikenal sebagai trend hijack, seni ikut nimbrung di pembahasan ramai demi dapat sorotan. Dalam dunia digital yang serba cepat, strategi ini bisa jadi senjata ampuh buat bikin nama brand ikut terangkat, asal tahu cara numpang yang elegan, bukan malah kepleset.
Trend hijack bukan sekadar ikut-ikutan. Ini soal kepekaan membaca situasi, lalu menyisipkan pesan dengan timing yang pas. Saat sebuah isu sedang naik daun, audiens biasanya lebih terbuka dan aktif menyerap konten seputar topik tersebut. Di sinilah celah untuk masuk. Tapi ingat, masuknya harus sopan dan sesuai konteks. Salah gaya, bisa-bisa jadi bahan meme semalaman.
Ambil contoh saat netizen lagi ramai bahas kenaikan harga cabai. Merek makanan pedas bisa masuk dengan konten lucu soal stok sambal cadangan atau tips bertahan hidup di era cabai premium. Ketika disampaikan dengan nada humor dan empati, audiens tidak hanya tertawa, tapi juga merasa relate dan terhubung secara emosional. Itu poin penting dalam hijack yang berhasil, bukan cuma tampil, tapi juga berkesan.
Namun, tidak semua trending cocok di-hijack. Ada momen-momen sensitif seperti bencana, isu kekerasan, atau konflik yang lebih baik dihindari. Kalau tetap ingin menyentuh isu berat, pendekatannya harus hati-hati dan menunjukkan kepedulian, bukan promosi. Kekuatan trend hijack ada di keberanian masuk, tapi kebijaksanaan memilih momen lebih utama. Jangan sampai demi viral, empati dikorbankan.
Kunci lainnya adalah kecepatan. Dunia digital tidak menunggu. Isu yang pagi ini ramai, bisa hilang petang nanti. Karena itu, tim kreatif perlu sigap. Buat sistem monitoring, pilih platform yang tepat, dan siapkan format konten ringan yang cepat digarap. Bisa berupa meme, tweet, video pendek, atau bahkan reply kocak yang nyeleneh tapi tepat sasaran.
Kalau trend hijack dilakukan dengan tepat, hasilnya bisa luar biasa. Dari naiknya traffic akun, meningkatnya interaksi, sampai terbentuknya asosiasi positif antara brand dan gaya komunikasi yang relevan. Apalagi kalau konsisten, audiens bisa mulai menunggu-nunggu kejutan baru dari brand setiap ada trending topic.
Namun yang paling penting, jangan sampai strategi ini dipakai cuma karena latah. Kenali identitas brand, pahami nilai yang mau dibawa, dan pastikan semua tetap dalam koridor yang sesuai. Ibarat tamu di pesta orang, kita boleh tampil menonjol, asal tetap sopan dan tahu diri.
Karena pada akhirnya, trend hijack bukan soal cari panggung semata. Ini tentang bagaimana masuk ke pembicaraan publik secara alami, memberi warna, dan meninggalkan kesan yang menyenangkan. Kalau berhasil, bukan hanya numpang ngetop, tapi juga dicari ketika tren berikutnya datang.