Dalam hidup sehari-hari, kita sering dihadapkan pada dua pilihan: berutang atau menabung. Misalnya, mau beli motor baru, lebih baik ambil cicilan atau sabar nabung dulu?
Utang sebenarnya bukan hal yang selalu buruk. Kalau digunakan untuk hal yang produktif — seperti modal usaha, pendidikan, atau beli rumah — utang bisa jadi alat untuk mempercepat tujuan finansial kita. Tapi, yang sering jadi masalah adalah utang konsumtif, seperti cicilan barang elektronik, traveling, atau gaya hidup. Ini yang bisa bikin keuangan jebol.
Sementara itu, menabung atau punya simpanan adalah kebiasaan yang kelihatannya sederhana, tapi dampaknya besar. Dengan simpanan, kita punya cadangan uang saat keadaan darurat, tanpa perlu pinjam sana-sini. Idealnya, punya dana darurat minimal 3–6 kali pengeluaran bulanan.
Jadi, mana yang lebih baik? Jawabannya tergantung kebutuhan dan kondisi keuangan kamu. Kalau bisa ditunda dan bukan hal mendesak, lebih baik menabung dulu. Tapi kalau kebutuhannya penting dan tidak bisa ditunda — dan kamu yakin bisa bayar cicilan tepat waktu — utang bisa jadi solusi, asal terkontrol.
Tipsnya: sebelum berutang, pastikan jumlah cicilan tidak lebih dari 30% dari total penghasilan bulanan. Dan usahakan tetap menabung walaupun sedang punya utang. Sisihkan sedikit, yang penting konsisten.
Intinya, utang dan simpanan adalah dua alat keuangan. Kuncinya ada di kita: apakah menggunakannya dengan bijak, atau justru jadi terjebak?