Linux, sebagai sistem operasi sumber terbuka yang populer, menyediakan berbagai varian dengan karakteristik yang berbeda. Salah satu perbedaan utama yang seringkali menjadi pertimbangan pengguna adalah antara versi LTS (Long-Term Support) dan versi non-LTS. Mari kita eksplorasi perbedaan kunci antara keduanya.
1. Cakupan Dukungan Waktu:
Linux LTS:
Menyediakan dukungan jangka waktu yang lebih panjang, biasanya sekitar 5 hingga 10 tahun.
Pembaruan keamanan dan perbaikan bug secara reguler selama periode dukungan.
Linux Non-LTS:
Cakupan dukungan lebih pendek, dengan pembaruan yang lebih sering diperlukan.
Dukungan umumnya berkisar antara 9 hingga 18 bulan.
2. Stabilitas dan Keandalan:
Linux LTS:
Lebih terfokus pada stabilitas daripada menghadirkan fitur terbaru.
Umumnya dianggap lebih andal untuk penggunaan jangka panjang dan server.
Linux Non-LTS:
Lebih cenderung untuk memperkenalkan fitur-fitur terbaru dan perubahan lebih sering.
Cocok untuk pengguna yang ingin mengakses inovasi terbaru dan siap menangani pembaruan lebih sering.
3. Target Pengguna:
Linux LTS:
Dianjurkan untuk server, lingkungan produksi, dan sistem yang memerlukan kestabilan dan keandalan jangka panjang.
Baik digunakan oleh organisasi atau perusahaan yang menghargai siklus hidup panjang dan tidak ingin terlalu sering melakukan migrasi sistem.
Linux Non-LTS:
Cocok untuk pengembang dan pengguna yang ingin eksperimen dengan teknologi terbaru.
Dapat menjadi pilihan untuk desktop dan laptop pengguna akhir yang mencari pembaruan fitur lebih cepat.
4. Perangkat dan Dukungan Perangkat Keras:
Linux LTS:
Dukungan yang mapan untuk berbagai perangkat keras dan infrastruktur.
Stabilitas driver dan kompatibilitas yang diperpanjang.
Linux Non-LTS:
Dukungan untuk perangkat keras terbaru dan fitur eksperimental.
Driver yang mungkin lebih baru tetapi dapat memiliki stabilitas yang kurang teruji.
5. Pembaruan Kernel:
Linux LTS:
Pembaruan kernel mungkin tidak terjadi sesering pada versi non-LTS.
Fokus pada pembaruan keamanan yang konsisten.
Linux Non-LTS:
Kemungkinan mendapatkan pembaruan kernel yang lebih sering, termasuk fitur-fitur yang baru dirilis.
Pembaruan eksperimental dan inovatif.