Bekerja bukan hanya soal menyelesaikan tugas, mengikuti arahan atasan, namun juga menjalin hubungan dengan rekan kerja. Ada orang yang luwes berinteraksi di kantor, ada pula yang kaku atau cenderung menutup diri dari teman kerja. Komunikasi dengan rekan kerja yang buruk dapat memengaruhi kinerja karena terkadang kamu harus bekerja sendiri atau dalam tim. Berikut cara menjalin hubungan profesional dan personal dengan rekan kerja:
Membangun komunikasi yang jelas
Komunikasi di tempat kerja dapat terganggu karena urusan sederhana, pola komunikasi yang tidak tersambung. Tidak tahu harus bertanya kepada siapa saat menghadapi kesulitan saat menyelesaikan tugas, ingin minta tolong tetapi sunkan karena khawatir mengganggu pekerjaan orang lain, dan banyak lagi hal-hal yang membuat komunikasi sesama rekan kerja tidak berjalan mulus.
Hormati preferensi komunikasi orang lain
Setiap orang memiliki preferensi komunikasi yang berbeda. Ada yang lebih suka lewat teks atau langsung bicara orang per orang. Model komunikasi ini juga bergantung pada generasi atau usia karyawan.
Instrospeksi bagaimana kamu berkomunikasi
Penting untuk mengetahui bagaimana kamu berkomunikasi dengan orang lain. Setelah mengidentifikasi gaya kamu berelasi, cek siapa yang cocok dengan metode itu. Sebab cara kamu berkomunikasi adalah cermin profesionalismemu. Apakah kamu tipe orang yang ekspresif, blak-blakan, atau kerap menyisipkan pesan dalam setiap pernyataan.
Pelajari cara berkomunikasi langsung dan tidak langsung
Berbincang dengan rekan kerja tak selalu bicara. Kita sering mengirimkan pesan teks atau pesan suara lewat berbagai saluran, seperti pesan instan, surat elektronik, dan sebagainya. Jangan sampai kalimat yang kamu tuliskan dalam pesan tersebut menimbulkan persepsi berbeda. Kirimlah pesan dengan bahasa yang mudah dipahami, hindari kata-kata yang sulit dimengerti, dan memiliki gaya komunikasi yang sesuai dengan penerima pesan.
Membangun hubungan yang bermakna
Menemukan cara berinteraksi pada tingkat yang lebih pribadi akan membuka pintu komunikasi yang bermakna. Luangkan waktu untuk mengenal rekan kerja, makan bersama, bermain video game, memulai percakapan santai, hingga jalan bareng. Aktivitas ini memungkinkan rekan kerja untuk berbagi pengalaman pribadi serta membangun hubungan personal yang saling percaya dan menghormati.
Kritik yang membangun
Tidak semua orang siap mendapatkan kritik. Jadi, ketika kamu hendak mengkritik hasil kerja rekanmu, maka sampaikan dengan baik dan pilih kalimat yang sesuai agar tetap konstruktif. Jangan sampai mendiskreditkan, menyudutkan, apalagi mempermalukan rekan kerja. Beri saran yang konkret untuk memperbaiki kinerjanya.
source : Tempo.co